Setelah berpuluh-puluh lamaran kerja yang telah saya kirimkan, beberapa interview dan juga pengalaman bekerja sebagai karyawan yang tidak sesuai dengan yang diharapkan, saya dipaksa harus memutar otak untuk mencari uang. Selain memberi kursus dan berjualan online saya mencoba menjadi freelancer di Odesk yang telah berubah nama menjadi Upwork.
Pertama kali mencoba saya agak takut juga karena Upwork adalah website luar berbahasa Inggris dengan tak terhitung saingan dari berbagai penjuru dunia. Selain itu bahasa inggris dan keahlian saya yang menurut saya ga jago membuat saya agak minder. Tapi saya tak menyerah. Saya duduk terus menatap komputer menyusuri jobs2 dan mendaftar pada jobs yang sesuai dengan keahlian saya.
Untungnya proses daftar di upwork mudah sekali, penggunaannya juga mudah. Tulisannya besar-besar, warna menarik dan banyak user yang aktif yang memberi bantuan atau petunjuk dari Upwork. Bahkan cs Upwork sendiri cepat merespon kesulitan ataupun pertanyaan saya.
Pertama-tama tentulah saya membuat profile yang ok, melengkapi kemampuan yang saya bisa, menambah foto yang jelas dan sopan. Dulu membuat profile tidak terlalu ribet seperti sekarang. Dulu saya tidak menambahkan portfolio ataupun video.
Juga pada saat saya melamar, saya memakai lamaran yang sesuai dengan jobdescriptionnya dan tidak memasang tarif tinggi karena yang penting saya mendapat pekerjaan dulu dan membangun rating yang bagus. Ya susah-susah dahulu sebelum bersenang kemudian. Anehnya beruntungnya mungkin juga hokinya saya disini, saya cukup cepat mendapat pekerjaan, bisa menyelesaikan dan mendapat rating yang bagus.
Dukanya kerja di Upwork:
1. biasanya kalau apply harus apply di job yang baru, kalau sudah dichat/ diapprove biasanya pemberi kerja maunya cepat diselesaikan. Masalahnya adalah perbedaan waktu antara Indonesia dan Luar negeri. Disini malam disana pagi hari. Jadi terkadang saya harus begadang.
Terkadang saya duduk di komputer terus untuk menyelesaikan pekerjaan, pergi cuma makan, mandi, tidur aja.
2. Perbedaan bahasa yang mempersulit. Terkadang dapat client luar yang bahasa Inggrisnya jago banget yang native, terkadang dapat client luar yang ga native bahasa inggris. Dua-duanya susah karena ga ngerti maksudnya apaan yang bikin miscommunication.
3. Ada juga client yang nakalan kabur ga bayar atau revisi terus tapi ga kasih bonus, ada yang cerewet minta ampun ga kasih bonus juga, ada yang kasih rating dan ulasan jelek padahal kan bisa diselesain dengan baik.
4. Banyak saingan di upwork yang banting harga bikin harga di upwork hancur
5. Biaya upwork yang semakin mahal dan peraturan upwork yang tambah aneh2 padahal udah bagus jadi tambah dipersulit aja
Sukanya kerja di upwork:
1. bisa kerja dimana aja
2. dapat gaji dollar
3. melatih kemampuan bahasa inggris dan pengalaman bekerja dengan orang dari berbagai negara
4. ga bosan karena pekerjaan yang berbeda-beda yang kita pilih sesuai keinginan dan kemampuan
5. ga diatur dan dimarahin atasan
6. terkadang dapat client yang baik bisa jadi client tetap, kadang diksh bonus banyak
7. Cari kerja, proses, dan pencairan uang mudah juga webnya aman
Sudah lama saya tidak lagi bekerja di Upwork karena kesibukan sendiri dan setelah 2019 kembali susah mendapat pekerjaan disini untuk bidang saya dan saat ini sepertinya untuk melamar harus bayar.
Pak, berarti untuk mendapatkan connect buat bikin proposal harus bayar ya sekarang???
ReplyDeleteiya betul sekarang beli connect nya, jadi klo mau apply pekerjaan dipertimbangkan terlebih dahulu
ReplyDeleteYah, sekarang harus bayar untuk melamar? Berarti masih lebih oke freelance di Fiverr ya?
ReplyDeleteya untuk lamar sekarang di upwork harus keluarin biaya karena connectnya beli. saya belum pernah coba fiverr tp memang di fiverr free cuma saingannya banyak jg ya.
Delete