Blog about Food, Travel, Tips and Others. Semoga blog ini bisa berguna. Dan silahkan tulis pesan di komentar. Untuk bantuan jasa/ pemasangan iklan silahkan menghubungi 081286281193
Wednesday, January 15, 2020
Pengalaman tes HSG perjuangan promil Part 3
Salah satu tes yang diperlukan sebagai upaya untuk hamil adalah tes HSG. Apa itu tes HSG? Sayangnya dokter saya tidak menjelaskan apapun mengenai tes HSG sehingga saya mencari informasinya di Internet. Jujur saja setelah membaca mengenai tes HSG ini cukup membuat saya takut karena banyak yang bilang sakit, mules, mengeluarkan darah dan bisa ada efek sampingnya jika ada infeksi yang belum diobati. Juga jika ada alergi belum lagi efek radiasi.
Memang pikiran saya sering berpikir kemana-mana, bagaimana jika saya ada infeksi, bagaimana jika ada alergi yang tidak saya ketahui. Bagaimana jika hasil tes HSG saya buruk, sehingga saya agak menunda untuk melakukan tes HSG ini.
Tes HSG atau hyesterosalpingography adalah tes pemeriksaan kesehatan untuk wanita yang berkaitan dengan kehamilan. Tes HSG ini untuk memeriksa jika tidak subur. Tes ini dilakukan dokter bagian radiologi untuk melihat struktur rahim dan tuba falopi melalui Xray. Tes ini harus dilakukan di hari 9-12 dihitung dari haid pertama. Karena harus dilakukan saat belum hamil. Sebelumnya harus membuat jadwal di tempat akan dilakukan tes HSG. Masalah yang bisa diketahui dari tes HSG yaitu:
struktur uterus yang abnormal, penyumbatan tuba falopi, jaringan luka pada uterus, fibroid yang tumbuh di rahim, tumor pada rahim.
Oleh dokter saya diberi rujukan di salah satu rumah sakit di Jakarta namun karena setelah saya membaca hampir semua ulasan rumah sakit yang buruk, maka saya tidak sreg untuk tes HSG karena takut akan sakit. Setelah mencari informasi di internet, saya akhirnya menemukan dokter yang akan melakukan prosedur tes HSG tanpa sakit yaitu di Lab biotest Menteng dengan dokter Sandra.
Di Lab Biotest Menteng untuk proses HSG saya mengeluarkan biaya cukup mahal yaitu Rp.1.430.000. Sebelum melakukan tes, saya diminta untuk buang air kecil. Lalu setelah masuk di ruangan tes, saya diminta untuk mencopot celana dalam dan memakai celana dari lab yang bagian bawah dan bagian pantatnya berlubang besar. Lalu setelah naik di mesin tes, akan diberikan obat pereda sakit yang dimasukkan oleh petugas melalui dubur. Jujur hal ini ga nyaman karena biasanya saya masukkan sendiri/ bisa minta suami. Yah tapi tes ini bikin ga nyaman meski dokter dan petugasnya perempuan. Lalu menunggu sekitar 2 menit supaya obatnya bekerja, lalu dokternya memulai proses. Dokter Sandra ramah sekali dan menenangkan diriku yang penakut. Meski suami ada di ruangan untuk mengurangi rasa takutku. Lalu dimulailah prosesnya. Dokter memintaku untuk mengatur nafas dan berdoa. Dan bener aja, ga terasa sesakit seperti yang kubayangkan/ kutakutkan. Prosesnya sebentar sekali kira-kira 5 menit dan sakit sedikit seperti tes transV atau papsmear. Saat proses radiasi, tentu saja suami tidak boleh ada di ruangan dan dokter beserta suster berada di bilik.
Saya tidak tahu apakah akan ada efek radiasi terhadap badanku karena semua kok sembunyi hahahhaha. Saat dimasukkan cairannya, kakiku harus menekuk dan diangkat seperti saat papsmear/ usg trans V, lalu untuk proses radiasi pelan2 naik dan kaki lurus untuk di Xray.
Setelah selesai, dokter bisa langsung tahu hasilnya dan memberi tahu hasil tes hSGku bagus. Legaa rasanya dan bersyukur bisa melewati tes ini dan hasilnya bagus. Lalu setelah saya turun dari mesin, kaget saya karena begitu banyak bercak di celana, mungkin cairan tes yang turun. Kemudian saya mengenakan pembalut jikalau ada bercak/ darah.
Setelah itu diminta untuk buang air kecil untuk mengeluarkan sisa cairan yang tersisa. Setelah beberapa lama menunggu dan saya sudah buang air kecil, saya di XRay lagi untuk dilihat apakah masih ada sisa cairan yan belum keluar. Ternyata setelah menghabiskan 1.5liter air, masih tersisa sedikit cairan sehingga saya membeli air minum lagi di Lab seharga Rp.5.000. Sebenarnya ada tersedia air minum gratis yang tersedia di ruang tunggu tapi saya lupa dan sungkan juga minum banyak dari situ. Namun saya ga diperiksa lagi kemudian. Lalu setelah beberapa lama saya diberi hasil tes dan diperbolehkan pulang.
Perbedaan tes HSG yang kulakukan dengan yang kubaca-baca di internet adalah:
1. saya ga minum dan diberi obat pereda sakit dari rumah jadi cuma diberi saat sebelum tes.
2. saat di XRay saya ga diminta gerak ke kiri dan kanan
3. setelah tes saya ga diberi obat apapun
Apa yang harus dipersiapkan untuk tes HSG:
1. cari informasi dimana akan melakukan tes HSG/ pergi sesuai rujukan dokter
2. bikin jadwal di hari 9-12 dari haid pertama. Nanti bisa tanya di tempat akan melakukan tes
3. bawa KTP/SIM, surat rujukan dokter dan uang tunai/kartu debit/kartu kredit di tempat melakukan tes
4. bawa air minum yang banyak karena untuk buang air kecil mengeluarkan cairan kontras dari tes HSG
5. jangan makan pagi kalau bisa. Saya tidak tahu apakah diperbolehkan makan bisa ditanyakan terlebih dahulu.
6. jangan kenakan aksesoris apapun karena akan menghalangi proses XRay
7. Kenakan pakaian yang nyaman kalau bisa atasan dan celana/ rok, jangan dress karena bisa aja ganti cuma celana saja. Kalau bisa celana tanpa kancing logamnya, tapi kalau pakai gapapa tapi saat XRay bisa diturunkan/dilepas celananya.
8. Bawa pembalut
9. Beritahu dokter jika ada alergi
10. Jangan berhubungan badan beberapa hari sebelum dan sesudah tes HSG (bisa ditanyakan terlebih dahulu)
11. Gunakan obat pereda rasa sakit (bisa tanyakan di tempat dilakukan tes)
12. Bawa makanan/roti sambil menunggu hasil jika mau
13. Doa bersama suami
Efek samping dan risiko yang bisa terjadi dari tes HSG:
1. pingsan
2. infeksi. Jika sakit/ demam yang tak kunjung sembuh setelah tes HSG, segera hubungi dokter
3. terpapar radiasi meski kecil
4. perdarahan ringan
Hubungi dokter jika mengalami hal berikut setelah tes HSG:
1. perdarahan hebat
2. demam
3. nyeri dan kram hebat
4. keluar cairan dari vagina yang berbau
5. pingsan
6. muntah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment