Penipuan memang banyak dan sering terjadi di Indonesia terlebih lagi penipuan berupa sms atau telpon undian. Hmmm bingung juga kenapa di luar negeri jarang/ tidak ada penipuan sejenis ini. Biasanya di luar negeri berupa surat. Tentu saja siapa yang ga ngiler kalau tiba-tiba tanpa hujan atau angin, anda ditlp/ di sms dan mendapatkan uang bernominal besar/ mendapatkan sebuah mobil.
Saya ingat penipuan pertama yang saya alami adalah sms yang mengatakan bahwa saya mendapatkan sebuah mobil dan saya harus mengambilnya di kantor di Jakarta. Wew, jauh banget. Setelah saya surfing tentu saja ini penipuan.
Kemudian beberapa kali saya mendapatkan sms yang berisi saya mendapatkan hadiah blabla. Anda bisa cek di www......blogspot.com atau www.....weebly. atau web lainnya yang gratisan. Masak sih saya ga tau web gratisan mana aja, masak perusahaan besar menggunakan web gratisan. Saya menghiraukan saja. Kalau saya lagi ga males, saya laporin no. hp sms tersebut bahwa itu no. hp. penipu. Juga saya simpan no contact tsb dan ksh nama penipu dan add di reject list.
Kemarin setelah sekian lama tidak mendapatkan tlp/ sms cinta dr penipu, tiba-tiba no hp tidak dikenal menelpon saya pada sore hari di hari Minggu dengan no tlp 081333031599.
(Hp ku berbunyi): Kring....kring
Saya: ya, (dengan buru-buru) maaf, saya lagi beribadah, nanti saja tlp kembali
Penipu: lho kok gitu??
Saya: ya nanti saja ya. (tutup telepon) tut...tut...tut
Besoknya penipu tidak pantang menyerah. Berikut pembicaraan (sesuai ingatan saya)
(Hp ku berbunyi): Kring....kring
Saya: ya
Penipu: (dengan nada professional seperti CS udh latihan) (background sound telepon terdengar suara seperti anak kecil lagi bermain) Kemarin saya tlp lagi ibadah ya. Nama saya Agus blablabla, saya dari telkomsel, anda mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp. 10 juta. Apakah anda mempunyai rekening bank dan memiliki kartu ATM?
Saya: ya
Penipu: Dari bank mana saja ya?
Saya: err, BCA
Penipu: Anda berapa jauh ke mesin ATM?
Saya: 15menit
Penipu: 15menit naik kendaraan atau jalan kaki?
saya: naik kendaraan
Penipu: mobil pribadi pastinya ya. Bisa kesana sekarang untuk cek rekening?
Saya: hmmm lagi ga ada kendaraan
Penipu: Ya kan ga jauh, naik ojek atau angkot saja.
Saya: (dalam hati, kok maksa sih, lagi males keluar, apalagi naik ojek atau angkot) Kalau besok aja gimana? Bisa cek di internet ga?
Penipu: ( ga jawab, mengalihkan pembicaraan) Coba cek aja di hp, ketik *800*8*6#. (sambil diulang beberapa kali)
Saya: o ya ya bentar ya tunggu
Penipu: sudah? ok in aja
Saya: Hmm, ga tau saya ok in klo ga matiin hpnya dulu
Penipu: (stress, matiin tlp sambil garuk-garuk kepala)
Memang biasanya setelah dituntun ke mesin ATM, si korban akan seperti dihipnotis untuk menstransfer uang yang ada ke rekening penipu. Bahkan hipnotis bisa jadi sewaktu anda berbicara di tlp dgn si pelaku penipuan.
Untuk membiarkan data pribadi kita terbuka di internet atau di iklan-iklan memang rawan sekali. Lebih baik memang mempunyai dua no tlp untuk tlp pribadi (keluarga saja) dan tlp untuk kepentingan umum.
No comments:
Post a Comment