Iklan

Monday, August 10, 2015

Wisata Bukit Jamur di Gresik dan Omah Pohon di Batu

Wisata Bukit Jamur di Gresik ini cukup baru sehingga belum banyak orang yang mengetahuinya. Namun untuk mengetahui arah menuju bukit jamur ini, anda bisa menggunakan google maps atau petunjuk di blog-blog lainnya atau bisa bertanya kepada orang di jalan seperti yang saya lakukan hehehe. Cukup mengejutkan karena setiap saya bertanya kepada orang di jalan, mereka sudah mengetahui letak bukit jamur ini seperti orang di tol, atau orang yang memiliki usaha di pinggir jalan. Jika dari arah Surabaya, di kanan jalan jika anda melihat gedung serba guna yang di cat cukup warna warni, maka anda sudah sampai di area bukit Jamur. Untuk masuk area ini untuk kendaraan roda 4, maka saya harus merogoh kocek sebesar Rp. 10.000,-. Setiba di Gresik, cuaca sudah sangat mendung dan benar, setelah sampai di bukit jamur, datanglah hujan gerimis. Yah karena sudah jauh-jauh dan penuh perjuangan, nyasar di tol, tanya arah di orang berkali-kali, masak sudah sampai, mau pulang karena hujan. Tapi hati agak kecewa juga karena hujan kok kayanya bakal lama. Untung di depan saya, ada mobil yang masuk juga, sehingga saya dan teman juga bertekad untuk masuk meski hujan.
bukit jamur, gresik
Bukit Jamur
Jalanan karena hujan sehingga sangat becek dan berlumpur, tidak seperti jalan beraspal di jalan, sehingga harus hati-hati menyetirnya. Dari pintu masuk sampai di bukit jamur, kira-kira 1km, cukup jauh dan tanpa petunjuk arah jalan. Tapi karena banyak pengunjung, sehingga bisa mengetahui arah mana yang harus diambil.

Setelah parkir dan turun dari mobil, hujan gerimis belum saja berhenti, maka saya menggunakan payung. Sesampainya di bukit jamur, herannya hujannya sudah berhenti. Yipiii...Yah karena hujan bisa pegangan sama gebetan karena jalan licin, satu payung berdua Hahahaha. Ga enaknya jadi jalan harus hati-hati, jalanan licin dan sandal dan mobil jadi kotor penuh lumpur. Karena lumpurnya warnanya kuning kecoklatan maka klo habis dari toilet dipikir t*** yang kurang bersih disiram.

Kesan terhadap bukit jamur cukup unik karena belum pernah saya melihat pemandangan seperti ini. Bebatuan di atas bukit jamur ini hampir seperti bebatuan di pantai. Area bukit jamur ini tidak begitu luas, dan banyaknya pengunjung sehingga agak susah juga mendapat spot foto yang bagus. Juga pengunjung lain agak suka juga lama-lama sekedar duduk-duduk diatas jamurnya (saya juga bingung kenapa, ini bukan tempat nongkrong). Klo untuk foto berlama-lama saya masih mengerti sih. Juga disayangkan ada beberapa batu yang sudah dirusak oleh tangan-tangan jahil (dicoret-coret). Jangan ditiru ya perusakan dalam bentuk apapun dan juga jangan membuang sampah sembarangan.
Saya sarankan untuk ke tempat ini pagi-pagi atau sore hari untuk menghindari teriknya matahari dan jangan di musim hujan/ hujan karena jalanan becek. Informasi yang saya dapat, tempat ini hanya dibuka di hari Minggu saja sehingga tentu saja banyak sekali pengunjung di tempat ini di hari Minggu.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
WISATA OMAH KAYU/ RUMAH POHON BATU, MALANG

Salah satu wisata yang cukup baru di kota Batu yaitu Omah Kayu (Rumah Pohon). Sudah banyak rumah pohon di negara lain dan mungkin di Indonesia selain di Batu juga ada di Bandung. Sayangnya rumah pohon yang di Batu ini dibuat sangat sederhana sekali. Tempatnya cukup terpencil dan papan nama belum terpasang sehingga agak sulit menemukannya. Jalan untuk menuju Omah Kayu ini belum bagus juga namun bisa dilalui mobil. Harus hati-hati karena jalan cukup sempit untuk mobil, juga di musim hujan mungkin perlu dipikirkan jika ingin ke tempat ini.
Area dekat tempat parkir, dimana anda bisa melihat pemandangan dari atas. Terdapat toilet dan tempat berjualan yang masih kosong disini.

pintu masuk omah kayu
Disini anda harus membayar tiket masuk.

















omah kayu (rumah pohon)





Hawa disini cukup dingin dengan udara gunung yang menyejukkan meski siang dengan terik matahari yang panas. Hanya terdapat omah kayu disini, juga terdapat yang tanpa rumahnya untuk foto2 atau melihat pemandangan. Jika tidak suka foto-foto disini, mungkin wisata ke tempat ini kurang menyenangkan. Jika lelah terdapat juga tempat duduk di jalan. Sebaiknya anda membawa makanan atau minuman sendiri ke tempat ini dan jalan menuju rumah pohon ini yang masih berpasir dan tanpa pagar di pinggir jalan sehingga mungkin harus extra hati-hati jika mengajak orang tua atau anak-anak. Area rumah pohon hanya bisa menampung max. 3 atau 4 orang. Rumahnya dikunci sehingga hanya bisa menggunakan area di depan rumah saja. Mungkin agak mengerikan karena sewaktu naik/ berada di omah kayu ini akan berbunyi berdecit-decit kayu. Kurang bagus untuk foto-foto/ selfie di tempat ini di siang hari karena cahaya matahari yang jatuh di muka.

No comments:

Post a Comment