Menjadi konsumen yang pintar

Saya baru saja membaca seseorang yang menulis permasalahan dia dengan asuransi yang dia ikuti karena claim yang didapat tidak sesuai dengan janji dari agen bahwa akan semua biaya akan dicover. Banyak sekali orang yang me-reply dengan berbagai opini, ada yang ikut menjelekkan asuransi yang dia ikuti, ada yang menjelekkan asuransi secara keseluruhan, ada yang membela asuransinya, ada yang netral, ada yang doain supaya cepet sembuh, ada yang comment sambil promosi diri. Heboh banget. Memang asuransi yang dia ikuti terkenal dengan janji semua biaya sakit akan dicover. Jika disearch di google mengenai review asuransi, pasti banyak muncul komentar2 buruk mengenai asuransi sehingga banyak pula orang yang trauma/ berpikir negatif terhadap asuransi.

Pemilihan asuransi yang ok memang cukup sulit. Menurut saya memang mengenai asuransi merupakan hal yang cukup rumit. Hal ini bisa terjadi karena beberapa sebab:
1. produk asuransi bisa terjadi dalam beberapa waktu muncul produk baru maupun ketentuan baru. Oleh karena itu sering diadakan training. Jika agen asuransi tidak mengikuti training maka tentu saja tidak begitu mengerti. Ikut training saja belum tentu bisa mengerti 100%. Kalau sudah mengerti, dalam beberapa waktu bisa terjadi lupa namanya juga manusia.
2. meskipun sudah tercantum ketentuan-ketentuan, terkadang manusia ingin berjalan di luar ketentuan tersebut.
3. agen asuransi yang hanya ingin cepat menjual produk karena mengejar target dan tidak peduli terhadap konsumen. Masih bagus tidak mengerti, namun masih mau membantu jika konsumen mengalami kesulitan.
4. konsumen yang ikut menjadi nasabah karena ajakan teman, saudara/ lainnya dan malas membaca dan bertanya mengenai polis yang jelas. Jangan sungkan untuk bertanya dan meminta tolong untuk penjelasan yang detail.
5. banyak sekali hal-hal diluar pengetahuan orang awam mengenai penyakit dan penanganannya/ hal di masa depan misal investasi asuransi harus untung di beberapa tahun ke depan.

Saya berusaha untuk lebih detail, berhati-hati, tidak mudah percaya dan belajar dari kesalahan. Kemarin terjadi di sebuah supermarket yang besar, saya ingin membeli mangga yang jenisnya jarang/ belum pernah saya temui. Sewaktu itu lagi ada promo untuk buah tersebut dengan harga 23rb/ kg. Sewaktu saya menimbangnya, petugasnya menempel hasil timbangan/ harganya. Untung saya lihat harganya dan cukup membuat saya syok, semestinya harganya 23rb/ kg, namun tertera disitu harga 55rb/ kg. Tentu saja saya langsung bilang ke petugasnya kalau ada kesalahan dan saya menunjukkan tempat saya mengambil mangga tersebut yang tertera papan harga yang besar sekali. Teman saya cukup heran dengan saya karena teliti dan karena hal tersebut saya tidak dirugikan.

Demikian pula jika saya membayar di supermarket, saya cek struk belanja dan jika saya menggunakan debit apakah jumlah yang tercantum sesuai. Sebisa mungkin saya meminta struk pembelian dan mengecek uang kembalian saya.