Banyak orang Indonesia yang kuliah di Luar Negeri seperti Singapura, Jerman, Amerika, China, Australia, Kanada, Taiwan, dan negara lainnya. Untuk kuliah ke luar negeri tentunya tidak mudah dan banyak persyaratan yang harus dipenuhi seperti biaya, visa, syarat kemampuan bahasa, nilai sekolah dan lain-lain.
Salah satu syarat untuk kuliah di Jerman adalah kemampuan berbahasa Jerman. Setelah SMA, dengan semangat 45 yang menggebu-gebu saya belajar bahasa Jerman dengan rajin dan intensif di Goethe Institut Surabaya yang sekarang adalah Wisma Jerman selama 1 tahun. Saya tidak bakat bahasa Jerman dan bahasa Jerman bukanlah bahasa yang mudah untuk dipelajari. Supaya tidak bosan dan tidak menyerah maka harus memiliki semangat yang tinggi untuk kuliah di Jerman.
Ada banyak level dalam menguasai bahasa Jerman yaitu A1, A2, B1, B2, C1 dan C2. Kini untuk kuliah di Jerman diperlukan level B2 yang cukup tinggi. Namun dengan level tersebut diharapkan sudah bisa menguasai bahasa Jerman dengan baik karena sebagian besar orang Jerman hanya bisa bahasa Jerman. Memang negara maju tapi sebagian besar penduduknya sudah tua dan tidak bisa bahasa Jerman.
Perjalanan Indonesia ke Jerman memerlukan waktu 1 hari dengan pesawat yang tentu saja capek bukan main plus membawa barang berat dan banyak. Seperti nyokap-nyokap lainnya, nyokap saya membawakan barang-barang yang bikin koper penuh seperti rice cooker, beras, indomie, selimut tebal dll. Hal ini dialami teman seperjuangan saya yang bawa juga gantungan baju, kompor listrik, dsb.
Perjalanan naik pesawat itu adalah pertama kalinya bagiku namun aku tidak takut karena begitu semangat melihat negara lain. Hanya agak sedih di bandara saat berpisah dengan nyokap dan saudara. Di pesawat lebih baik kalau memiliki kemampuan bahasa Inggris karena biasanya akan ditanya mau makan atau minum apa dalam bahasa Inggris. Jika transit lebih baik juga membawa uang dollar untuk membeli makanan/minuman.
Skip..skip...skip
Pengalaman kuliah S1 di Jerman cukup berat bagiku dan banyak juga yang putus dan pulang ke Indonesia. Kuliah di Jerman merupakan pengalaman seumur hidup namun juga berat karena
1. Jauh dari orang tua dan saudara
Meski dari kecil tidak tinggal serumah dengan orang tua namun rasa kehilangan atau sedih saat melihat kebersamaan keluarga namun tidak bisa ikut serta. Kangen rumah dan kesepian sendiri apalagi kalau lagi sakit, ulang tahun, dsb.
2. Harus urus semua sendiri
Di saat muda di Jerman harus urus semua sendiri seperti memasak, mencuci, urus keuangan, kerja, cari tempat tinggal, bersihin rumah, setrika dsb yang bagusnya bikin mandiri.
3. Kendala bahasa dan budaya
Tinggal di negara lain dengan bahasa yang susah dan budaya yang berbeda tentu saja memerlukan penyesuaian diri. Kadang merasa asing/ takut dengan tempat baru, suasana baru, dsb. Apalagi di satu kelas bahkan satu kota hanya kamu sendirian orang dari Indonesia.
4. Tuntutan yang tinggi
Kuliah di Jerman banyak ujiannya yang tidak mudah. Untuk masuk Studienkolleg akan ada tes, ada tes kelulusan juga. Masuk kuliah juga diseleksi. Di kuliah ada ujian juga kalau ga lulus akan drop out. Kemudian akhir akan ada skripsi. Selain itu tuntutan untuk kuliah dengan cepat kalau tidak akan dipulangkan.
Namun sisi positif kuliah di Jerman adalah:
1. Pengalaman baru dan tidak terlupakan bisa hidup dan tinggal di negara lain
2. Mengenal orang dari seluruh dunia
3. Melatih diri supaya mandiri dan berani
4. Bisa mengenal dan traveling ke negara lain
5. memiliki kemampuan bahasa Jerman
No comments:
Post a Comment